Home
Archives for April 2014
30 April 2014
28 April 2014
[PENGUMUMAN] Agenda Ziarah 28 April 2014
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 28.4.14
[PENGUMUMAN]
Karena ijazahan Awa'il Sunbuliyyah di Madyafah Syaikh Ismail Shadiq al-Adawi diralat menjadi baru dimulai jam 2, kemungkinan start ziarah tidak bisa sesuai pamflet, yakni jam 2 tepat. melainkan SETELAH IJAZAHAN Awail Sunbuliyyah usai.
Diperkirakan ashar baru selesai. Jika demikian, ziarah dimulai bakda ashar di saat terik matahari juga tidak terlalu menyengat.
Sobat SarKub yang hendak bergabung dengan teman-teman lainnya bisa konfirmasi pada kami melalui pesan, watsap nomor telp. atas nama Nizanul Falih yg tertera di pamflet, atau ketemu di majelis ijazahan (sekalian dapat sanad hadits). Shokran.
---
Whatsapp/telp.: 01117522645 (Nizanul Falih)
Karena ijazahan Awa'il Sunbuliyyah di Madyafah Syaikh Ismail Shadiq al-Adawi diralat menjadi baru dimulai jam 2, kemungkinan start ziarah tidak bisa sesuai pamflet, yakni jam 2 tepat. melainkan SETELAH IJAZAHAN Awail Sunbuliyyah usai.
Diperkirakan ashar baru selesai. Jika demikian, ziarah dimulai bakda ashar di saat terik matahari juga tidak terlalu menyengat.
Sobat SarKub yang hendak bergabung dengan teman-teman lainnya bisa konfirmasi pada kami melalui pesan, watsap nomor telp. atas nama Nizanul Falih yg tertera di pamflet, atau ketemu di majelis ijazahan (sekalian dapat sanad hadits). Shokran.
---
Whatsapp/telp.: 01117522645 (Nizanul Falih)
27 April 2014
Dari Sulthanul Ulama Hingga Sulthanul ‘Asyiqin
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 27.4.14
Senin, 28 April 2014, Sarkub Mesir akan mengadakan ziarah dengan tema “Dari Sulthanul Ulama Hingga Sulthanul ‘Asyiqin”. Siapakah mereka berdua?
1. Sulthanul Ulama ( 577 H./578 H. – 660 H. )
Sulthanul Ulama adalah gelar untuk Izudin Abdul Aziz bin Abdussalam bin Abil Qasim al-Sulami al-Syafi’i.
Beliau lahir dan besar di Damaskus, Syiria. Tahun kelahirannya masih
diperdebatkan diantara tahun 577 H. dan 578 H. Beliau wafat di Mesir
pada tahun 660 H. dan di makamkan di areal pekuburan “Qarafah Kubra”.
Beliau
merupakan seorang faqih yang wira’i, zuhud, amanah, pemberani, dan
sangat disegani. Sifat tegas dan berani menentang kezaliman penguasa
seringkali membuat beliau diganjar dengan perlakuan buruk oleh para
penguasa. Akan tetapi, hal itu tidak membuat ia gentar dan mengurungkan
apa yang ia yakini sebagai kebenaran. Keberanian mengkritik pada beliau
ini yang akhirnya mengantarkan beliau hijrah dari Damaskus menuju Mesir.
Beliau menghabiskan waktu selama dua puluh tahun akhir hayatnya di
Mesir dengan catatan gemilang sebagai pejuang yang mampu mengalahkan
tentara Tartar, mengkader generasi dan capaaian fantastis yang lain.
Beliau
berguru kepada orang-orang hebat di masanya, semisal al-Amidi dan
al-Suhrawardi dan berhasil mencetak ulama nomor wahid di era setelahnya.
Diantara murid beliau adalah imam al-Qarafi dan Ibnu Daqiq al-‘Ied.
Karya beliau yang paling fenomenal adalah al-Qawaid al-Kubra.
Sebuah kitab yang diakui sebagai kitab induk dalam ilmu maqashid dan
ilmu qawaid al-fiqh. Selain kitab yang tersebut diatas, masih banyak
karya-karya lain, baik yang sudah diterbitkan maupun yang masih dalam
bentuk manuskrip.
Biografi lengkap beliau dapat diakses sedikitnya dalam dua puluh kitab biografi. Semisal dalam Thabaqat Syafi’iyah Kubra, al-Bidayah wa al-Nihayah, Thabaqat al-Isnawi & Ibnu Qadhi Shahbah, dan Karl Broklman.
2. Sulthanul Asyiqin ( 576 H. – 632 H. )
Sulthanul Asyiqin adalah Abu Hafsh Syarafudin Umar bin Ali bin Mursyid al-Hamawi. Lahir pada tanggal 4 Dzul Qa’dah 576 H. di Kairo, Mesir. Nisbat al-Hamawi merupakan nisbat kepada daerah asal orang tua beliau, yaitu daerah Hama di Suria. Sedang gelar Sulthanul Asyiqin beliau peroleh karena beliau selalu melantunkan syair-syair kerinduan kepanda baginda Rasul Saw.
Semenjak
dari kecil beliau mempunyai ketertarikan dengan dunia sufi. Hingga pada
suatu waktu ia bertemu dengan seorang guru sufi yang menunjukan beliau
agar mengembara ke Mekah, karena disana adalah tempat
yang dijanjikan dapat mengantarkan beliau ke darajat futuh. Sebelum
beliau menempuh jalur suluk, beliau terlebih dahulu menghabiskan waktu
untuk menimba ilmu dzahir. Diantaranya adalah belajar fikih Syafi’i
kepada para fuqaha dan ilmu hadits kepada Ibnu Asakir.
Beliau menetap di Mekah selama lima belas tahun. Setelah itu beliau kembali ke Mesir hingga ahir hayatnya pada tahun 632 H.[]
Sarkub Mesir, 27 April 2014
(FOTO: Dokumen lama Sarkub Mesir) |
[Tanya Makam] Sayyidina Ali Zainal Abidin ibn Hussein
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 27.4.14
[Tanya Makam]
Ada pertanyaan yang disampaikan pada kami, mengenai letak makam Sidna Ali [Zayn al-Abidin] ibn Sidna Hussein cucu nabi.
Berikut jawabannya:
Setidaknya ada 12 makam Sidna Ali [Zaynal Abidin] yang tersebar di Negara-negara Arab, Sobat SarKub. Hal seperti ini memang jamak terjadi pada Awliya'ullah.
Salah satu makam Sidna Ali [Zayn al-Abidin] ibn Hussein berada di Masr
al-Qadiimah, masih Provinsi Kairo, Mesir. dan terdaftar resmi di Wuzarat
al-Awqaf (Kementerian Perwakafan).
Saudara kita dari Syi'ah
mempercayai bahwa jasad beliau ada di Baqi', Madinah, Saudi Arabia.
bersebelahan dengan sang paman, yaitu Sidna Hasan.
FOTO: Makam Ali [Zayn al-Abidin] ibn Hussein, Mesir. |
Mengenai
tempat yang benar & pasti bahwa di dalamnya bersemayam jasad beliau,
wallahu a'lam, dan tentu tidak menjadi persoalan bagi para Pecinta Nabi
Saw., Ahlu al-Bayt, dan Awliya.
Yang penting bagi kita sebagai
pecinta Awliya ialah bertabarruk pada mereka. Makam hanyalah 'wasilah'
mendekatkan diri pada Allah Swt.-wallahu ta'ala a'laa wa a'lam-
---
Sempat ada isu tentang tuduhan pengaruh syiah di Mesir, namun segera
ditepis dan dibantah. Bisa panjenengan baca di link berikut sebagai
tambahan wawasan. Shokran.
---
Ziarah Menyambut Imtihan: "Dari Sulthonul Ulama hingga Sulthonul Asyiqin"
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 27.4.14
[Ziarah Menyambut Imtihan]
Sobat SarKub,
Mari bergabung bersama teman-teman lain dalam ziarah dengan tema:
"Dari Sulthonul Ulama hingga Sulthonul Asyiqin"
Hari: Senin, 28 April 2014
Waktu: 2 siang / setelah ijazahan kitab hadits Awa'il Sunbuliyyah
Tempat start: Madyafah Syaikh Ismail Shodiq al-Adawi
Mari berdoa dengan perantara ulama dan auliya sebelum memasuki hari-hari ujian akhir ini. Semoga kita semua najah dan dipermudah dalam segala hal, terutama menghadapi soal. Amin..
Shollu ala Sidnannabi!
NB: ulasan mengenai kedua tokoh tersebut segera menyusul. Nantikan episode berikutnya..
Sobat SarKub,
Mari bergabung bersama teman-teman lain dalam ziarah dengan tema:
"Dari Sulthonul Ulama hingga Sulthonul Asyiqin"
Hari: Senin, 28 April 2014
Waktu: 2 siang / setelah ijazahan kitab hadits Awa'il Sunbuliyyah
Tempat start: Madyafah Syaikh Ismail Shodiq al-Adawi
Mari berdoa dengan perantara ulama dan auliya sebelum memasuki hari-hari ujian akhir ini. Semoga kita semua najah dan dipermudah dalam segala hal, terutama menghadapi soal. Amin..
Shollu ala Sidnannabi!
NB: ulasan mengenai kedua tokoh tersebut segera menyusul. Nantikan episode berikutnya..
Perusakan Makam di Mesir
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 27.4.14
[Perusakan Makam]
Makam ini ialah makam salah satu sahabat, berada di samping makam Sidi Abdillah ibn Abi al-Qasim.
Perusakan persis semacam ini pernah terjadi sebelumnya dan dilakukan oleh kaum itu itu saja.
Bahkan kaum yang membenci ziarah kubur dan sering mengafirkan itu juga sempat membakar makam sahabat Uqbah ibn Amir sekira 3 tahun lalu.
Pada kasus ini, mereka mencoba membuat perusakan ini seolah gejala alam seperti tanah ambles.
Namun, hal ini tidak sesuai dengan temuan di lokasi dan kesaksian penduduk sekitar.
Jika benar gejala alam, bagaimana mungkin yang ambles tepat pada posisi makam ini saja, tidak juga pada kompleks makam di sekitarnya?
Bagaimana mungkin gejala alam bisa membuat adonan semen lantas merusak tanda nama sohibul makam?
Bagaimana mungkin gejala alam jika pernah ada yang hendak mencuri kursi penduduk?
Tidak salah lagi, kaum pembenci ziarah lah yang ada di balik kasus ini. Semoga tidak terjadi seperti ini di negeri kita tercinta Indonesia..
Masyarakat Mesir saja resah dan menuntut pengawasan saksama, masa iya negeri kita yang berbudaya Indonesia akan menunggu nasib serupa?
wal 'iyadzu billah.
---
sumber: Page pemerhati makam aulia yang dikelola rekan kam
Makam ini ialah makam salah satu sahabat, berada di samping makam Sidi Abdillah ibn Abi al-Qasim.
Perusakan persis semacam ini pernah terjadi sebelumnya dan dilakukan oleh kaum itu itu saja.
Bahkan kaum yang membenci ziarah kubur dan sering mengafirkan itu juga sempat membakar makam sahabat Uqbah ibn Amir sekira 3 tahun lalu.
Pada kasus ini, mereka mencoba membuat perusakan ini seolah gejala alam seperti tanah ambles.
Namun, hal ini tidak sesuai dengan temuan di lokasi dan kesaksian penduduk sekitar.
Jika benar gejala alam, bagaimana mungkin yang ambles tepat pada posisi makam ini saja, tidak juga pada kompleks makam di sekitarnya?
Bagaimana mungkin gejala alam bisa membuat adonan semen lantas merusak tanda nama sohibul makam?
Bagaimana mungkin gejala alam jika pernah ada yang hendak mencuri kursi penduduk?
Tidak salah lagi, kaum pembenci ziarah lah yang ada di balik kasus ini. Semoga tidak terjadi seperti ini di negeri kita tercinta Indonesia..
Masyarakat Mesir saja resah dan menuntut pengawasan saksama, masa iya negeri kita yang berbudaya Indonesia akan menunggu nasib serupa?
wal 'iyadzu billah.
---
sumber: Page pemerhati makam aulia yang dikelola rekan kam
Niat Belajar
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 27.4.14
Dalam
acara "doa menjelang imtihan" yg digelar oleh PPMI Mesir, Syekh Hisyam
al-Kamil berkata, "Bacalah, belajarlah dengan niat untuk kau ajarkan.
Jangan egois (pelit) dalam ilmu."
Mendengar perkataan beliau, saya teringat syair yang selalu kami lantunkan bersama sebelum memulai pelajaran di pondok kami.
نويت التعلم لنيل رضا الله # وإزالة الجهل عن نفسي وغيره
ولإحياء الدين ولشكر النعمة # بنية صادقة مع التوكل
"Aku berniat untuk belajar demi meraih ridha Allah, menghilangkan kebodohan, dari diri ini dan juga teman.
Demi menghidupkan agama dan mensyukuri nikmatnya, dengan niat yang tulus beserta tawakkal." (Ahmad Musyaffa)
Mendengar perkataan beliau, saya teringat syair yang selalu kami lantunkan bersama sebelum memulai pelajaran di pondok kami.
نويت التعلم لنيل رضا الله # وإزالة الجهل عن نفسي وغيره
ولإحياء الدين ولشكر النعمة # بنية صادقة مع التوكل
"Aku berniat untuk belajar demi meraih ridha Allah, menghilangkan kebodohan, dari diri ini dan juga teman.
Demi menghidupkan agama dan mensyukuri nikmatnya, dengan niat yang tulus beserta tawakkal." (Ahmad Musyaffa)
FOTO: Masjid al-Azhar, Mesir. Captured by Mu'hid Rahman. |
Peringatan Maulid Syaikh Shalih Jakfari
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 27.4.14
Perhelatan maulid salah satu ulama khos dan pendiri tarekat Jakfariyah Syaikh Shalih Jakfari akan dimulai pada:
hari: Ahad (27/04/2014) - Kamis (1/05/2014)
tempat: Masjid Shalih Jakfari, Darrasa, Kairo.
Selain maulid Syaikh Shalih al-Jakfari al-Husaini, dihelat juga maulid Syaikh Abdul Ghani, salah satu syaikh tarekat Jakfariyah.
Pembukaan akan dimulai bakda maghrib hingga bakda isya, Ahad besok.
Link resmi tarekat Jakfariyah: (http://algaafary.com/ temps/)
hari: Ahad (27/04/2014) - Kamis (1/05/2014)
tempat: Masjid Shalih Jakfari, Darrasa, Kairo.
Selain maulid Syaikh Shalih al-Jakfari al-Husaini, dihelat juga maulid Syaikh Abdul Ghani, salah satu syaikh tarekat Jakfariyah.
Pembukaan akan dimulai bakda maghrib hingga bakda isya, Ahad besok.
Link resmi tarekat Jakfariyah: (http://algaafary.com/
(FOTO: Group FB Thoriqoh Jakfariyah) |
Kisah Kubah Imam Syafii dan Miniatur Perahu
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 27.4.14
Kubah yang dibangun oleh Shalahuddin al-Ayyoubi dengan berat 9,5 Arodib atau sekira 800 kilogram ini terbuat dari tembaga.
Di atasnya terdapat miniatur menyerupai perahu yang konon dulunya menjadi tempat favorit untuk 'nangkring' bagi banyak burung. Sebagian orang mengatakan, burung-burung makan makanan dari dalam miniatur menyerupai perahu itu.
Namun,
sebagian ulama saleh berpendapat (dan ini yang paling tepat) bahwa
perahu itu menggambarkan sosok Imam Syafi'i rahimahullah sebagai lautan
ilmu, Bahrul Ulum.
Seorang ulama kesohor dari
Damaskus sekaligus penyair dan penulis berbagai literatur Islam tentang
sufisme, catatan perjalanan, hingga ilmu pertanian, Abdul Ghani an-Nabulsi rahimahullah (wafat 1731 M.) pernah ziarah ke makam Imam Syafii dan sempat melihat ujung kubah ini.
Menurutnya, perahu yang ada di atas sana itu dikenal dengan sebutan 'Usyari.
Perahu jenis ini hanya digunakan oleh petinggi pemerintahan, para
hakim, dan bahkan raja. Dari keterangan ini, sebagian menafsirkan hal
itu merupakan semacam pertanda bahwa sosok Imam Syafi'i merupakan
petinggi orang-orang saleh (salihiin).
Masih
menurut Abdul Ghani an-Nabulsi, ia naik ke atas kubah dan melihat secara
dekat untuk kemudian membuat deskripsi. Ia melihat miniatur perahu itu
penuh dengan biji-bijian (untuk makanan burung).
Ali Pasha Mubarak dalam karyanya al-Khithath at-Taufiqiyyah menyebutkan bahwa miniatur perahu itu memiliki luas sekira dapat menampung 0,5 Irdab biji-bijian (1 Irdab = 84,96 kg).
Tentang
perahu ini saja masih begitu banyak penafsiran-penafsiran dari beberapa
catatan lain. Namun, cukup sekian dulu sebab akan terlampau panjang
jika dibahasakan dengan tulisan.
Semoga kita mendapat limpahan berkah dari Sang Bahrul Ulum serta bisa berziarah di kompleks makam ini bagi yang belum mendapat kesempatan. Amin.
Sarkub Mesir, 25 April 2014
*dari berbagai sumber.
(FOTO: Copyright Waleed Ibrahim/PageSadahAuliya) |
26 April 2014
Simposium Budaya: Hisab Jummal
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 26.4.14
[Simposium Budaya]
Judul: Sejarah "Hisab Jummal" sebagai Peninggalan dan Kebudayaan
Narasumber: Syaikh Ali Sholih al-Azhary (Guru Besar Ilmu Bahasa)
Waktu: 12.30 siang
Hari: Ahad, 27 April 2014
Tempat: Ruwaq Abbasi, masjid Azhar.
NB: terdapat ijazahan nadzom dari beliau khusus bagi yang hadir.
---
HISAB JUMMAL dalam bahasa Indonesia Sistem Bilangan Abjad, adalah sistem angka atau penomoran yang menggunakan ke-28 abjad Arab untuk melambangkan nilai-nilai numerik. (e.g.: abajadun hawazun)
Judul: Sejarah "Hisab Jummal" sebagai Peninggalan dan Kebudayaan
Narasumber: Syaikh Ali Sholih al-Azhary (Guru Besar Ilmu Bahasa)
Waktu: 12.30 siang
Hari: Ahad, 27 April 2014
Tempat: Ruwaq Abbasi, masjid Azhar.
NB: terdapat ijazahan nadzom dari beliau khusus bagi yang hadir.
---
HISAB JUMMAL dalam bahasa Indonesia Sistem Bilangan Abjad, adalah sistem angka atau penomoran yang menggunakan ke-28 abjad Arab untuk melambangkan nilai-nilai numerik. (e.g.: abajadun hawazun)
(FOTO: i'lan masjid al-Azhar) |
ابتهال "يا أيها المختار من خير الورى" - طه الفشني
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 26.4.14
ابتهال "يا أيها المختار من خير الورى" - طه الفشني
https://www.youtube.com/watch?v=tjiiLniYl2c
https://www.youtube.com/watch?v=tjiiLniYl2c
[Coming Soon] Ziarah Bersama Sarkub Mesir
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 26.4.14
Bahnasa dan Quraisy Shughra
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 26.4.14
Bila Madinah punya Baqi', Mesir punya Bahnasa.
Bila Haramain tempat bersemayan sebagian besar kerabat Quraisy, di Mesir punya pemakaman Quraisy Shughra.
Bila Haramain tempat bersemayan sebagian besar kerabat Quraisy, di Mesir punya pemakaman Quraisy Shughra.
Quote: al-Fatihah menurut Syaikh Ali Jumah
Penulis Komunitas Sarkub Mesir
Diterbitkan 26.4.14
"Al-Fatihah itu mantera yang sangat manjur sekali. Kita baca 7 kali, karena di dalamnya juga terdapat 7 ayat.
Tapi, kita tetap wajib melaksanakan 'asbab' (perantara), sebab dengan perantara kita berobat, penyakit akan hilang." (Syaikh Ali Jum'ah dalam program tv Wallahu A'lam)
Tapi, kita tetap wajib melaksanakan 'asbab' (perantara), sebab dengan perantara kita berobat, penyakit akan hilang." (Syaikh Ali Jum'ah dalam program tv Wallahu A'lam)
(FOTO: fanpage fb DrAliGomaa) |
Subscribe to:
Posts (Atom)
Jadwal Bulan Ini
*NEXT*
ZIARAH
Selasa, xx Sept 2019
Meeting point: Syekh Salih AlJafari
.
*PREV*
ZIARAH
Rabu, 25 Juli 2019
Meeting Point: Syekh Al-Syarqawi
Start: 01.00 pm.
.