10 August 2019

Grand Syekh Abdul Halim Mahmud, Imam Al-Ghazali Abad Ini

Kubah Makam di samping masjid atas nama beliau.
Al-Imam al-Akbar Grand Syeikh al-Azhar : Abdul Halim Mahmud Ali Ahmad al-Husaini ~ 1329 H (1910 M) - 1398 H (1978 M) ~ Imam Besar Al-Azhar ke 46 dan seorang al-'Arif Billah ulama rabani yang rendah hati dan menjunjung tinggi nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan.

Lokasi Makam

Makam terletak di luar Kairo tepatnya di desa kelahiran beliau al-Salam, kota Bilbis, provinsi Al-Syarqiyyah, tepatnya di samping kanan masjid yang dinisbatkan kepada nama beliau: Masjid al-'Arif Billah Abdul Halim Mahmud.

Sosok

Beliau ialah salah satu Grand Syeikh al-Azhar yang dimasa beliau menjabat banyak sekali kemajuan yang diperoleh, karena menurut beliau al-Azhar ialah tempat rujukan Umat Islam dunia, dengan berkembangnya al-Azhar maka dapat memperluas jaringan dakwah Islam di dunia, di antaranya adalah beliau memperbanyak bangunan Makatib (pusat) untuk Tahfidz al-Qur'an, Ma'ahid (sekolah-sekolah) mulai dari jenjang Ibtidaiyah (setingkat SD), I'dadiyyah (SMP), Tsanawiyyah (SMA), juga kampus al-Azhar termasuk gedung Kampus Ushuluddin yang terletak di Al-Darrasah dan kampus-kampus cabang lainnya yang letaknya di provinsi luar Kairo.

Semua itu beliau usahakan semata-mata untuk memuliakan para talib yang ingin meneguk bahtera ilmu al-Azhar. Kemudian karena ide beliau jugalah ada "Rekaman Pembacaan al-Qur'an" yang bisa kita dengarkan dimana-mana, jalanan, angkutan umum, kantor, toko-toko dsb. Bayangkan betapa pahala beliau terus mengalir di alam kubur sana atas ide juga usaha beliau dalam rangka menyebarkan Risalah Islam.

Seorang tokoh besar di Indonesia sekaligus murid beliau Syekh Quraish Shihab menyebutkan:
"Tokoh kedua adalah syaikh Abdul Halim Mahmud (1910-1978) yang juga digelari dengan Imam al-Ghazali abad 15 H. ini"

Beliau adalah dosen penulis pada fakultas Ushuluddin saat al-Khawatir ini penulis susun. Tokoh ini sangat sederhana, lagi tulus. Rumah yang beliau huni sekembalinya dari Prancis, itu juga dalam kesederhanaannya rumah yang beliau huni ketika menjadi imam kaum muslimin dan pemimpin tertinggi semua lembaga al-Azhar. Kami sering naik bus umum bersama menuju fakultas, baik sebelum maupun sesudah beliau diangkat menjadi dekan fakultas (1964 M). Pandangan-pandangan beliau tentang hidup dan keberagamaan jelas mewarnai pandangan-pandangan penulis.

Beliau jebolan pendidikan tertinggi Universitas al-Azhar juga meraih gelar Ph.D dari Sorbone University (sejak 1932-1942 M), tetapi hiruk-pikuk dan glamornya kota itu, sedikitpun tidak berbekas pada pikiran dan hati beliau. Beliau tetap memelihara identitas keislaman. Penghayatan dan pengamalan beliau menyangkut nilai-nilai spiritual sungguh sangat mengagumkan.

Tokoh yang sangat mengagumi Imam Ghazali ini, diakui penjuangan dan kegigihannya menjelaskan ajaran-ajaran Islam secara rasional oleh semua pihak, beliau adalah seorang pengamal tasawuf yang sangat percaya kepada hal-hal yang bersifat suprasional. Karena kegigihan dan perjuangannya itulah maka beliau terpilih menjadi imam al-Akbar, syaikh Azhar, yakni pemimpin tertinggi lembaga-lembaga al-Azhar, Mesir.

"Selama 3 tahun berinteraksi, saya makin tahu beliau sangat rendah hati." Puji pak Quraish kepada syaikh Abdul Halim Mahmud.

Karamah

Salah satu karamah Syeikhul Islam Imam Abdul Halim Mahmud ialah ketika masa perang yang masyhur dengan sebutan "Kemenangan al-'Asyir min Ramadhan" perang melawan Zionis Israel yang ingin merebut wilayah semenanjung Sinai. Diatas mimbar jamik al-Azhar as-Syarif beliau serukan jihad fi sabilillah, bahkan beliau ikut terjun ke medan perang untuk memberikan dukungan moril juga materil. Dukungan moril dari beliau ini yang sungguh menguatkan tentara juga warga Mesir untuk memenangkan perang, memukul mundur zionis Israel dari Sinai setelah perang beberapa tahun sebelumnya Mesir menuai kekalahan.

Perang ini dilakukan tanggal 10 Ramadhan tepatnya tanggal 6 Oktober, yang mana beliau menyerukan kepada para tentara untuk berbuka puasa karena sulitnya medan perang namun mereka enggan berbuka dan dengan lantang menjawab "Kami tidak ingin berbuka puasa kecuali di surga"

Beliau pula yang memberi arahan agar para tentara menyebrangi Terusan Suez, sebagaimana dalam mimpi beliau melihat Rasulullah Saw sedang menyebrang dan di belakangnya diikuti oleh tentara Mesir. Dan begitulah karamah itu sungguh terjadi, kemenangan didapatkan tentara Mesir, Zionis Israel dapat dipukul mundur bahkan Mesir bisa kembali merebut semenanjung Sinai.[]

Walhamdulillah
~ Rahimallahu Syeikhona al-rahil Syeikh Abdul Halim Mahmud al-Husaini rahmatan wasi'ah ~

Peziarah yang membaca. Mahasiswi jurusan Syari'ah, universitas Al-Azhar. Juga aktivis komunitas sejarah & kebudayaan: Kupretist du Caire di Kairo, Mesir.