Syekh Usamah Sayyid Azhari ditanyai pendapatnya tentang deklarasi
khilafah Islamiyah yang dilakukan oleh kelompok Dawlah Islamiyah Iraq wa
Syam (ISIS) beberapa waktu lalu. Beliau menjawab:
"Apakah sepanjang hidupmu kamu pernah mendengar bahwa seorang khalifah Rasulullah--yang Allah utus menjadi rahmat bagi semesta alam--, seorang khalifah yang menggantikan Rasulullah dengan cara menumpahkan darah? Membunuh tawanan perang? Merampas dan menghancurkan daerah-daerah? Bahkan mereka berbangga memenggal manusia dan mempertontonkannya di video.
Apakah seperti ini khilafah yang menggantikan Rasulullah—yang diutus menjadi rahmat bagi semesta alam--? Ini hanya omong kosong, isu yang akan segera hilang.
Jika benar mereka ingin membela Islam, maka semestinya mereka tidak mengacungkan senjatanya ke arah kaum muslimin. Padahal di dekat mereka ada Israel yang menjajah Palestina. Kita tidak pernah mendengar mereka berkata mengenai Israel. Kita hanya mendengar mereka memberikan ancaman ke Mesir, Jordania, Saudi, Suriah, dan negara-negara lain. Mereka tidak berbicara tentang Israel, padahal musuh kita sebenarnya adalah Zionis, bukan malah saling perang antara sesama muslim.
Saya mengingatkan kalian tentang sebuah hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban bahwa Rasulullah berkata (atau dalam maknanya), “Salah satu hal yang paling saya takutkan dari umatku adalah muncul seseorang yang membaca al-Quran dan mampu mendapatkan keindahan al-Quran, bahkan ia menjadi pelindung bagi Islam, namun kemudian ia mengarahkan senjatanya ke arah saudaranya dan menuduhnya dengan tuduhan kafir....”
Orang itu tidaklah bodoh, ia telah diberikan ilmu tentang al-Quran oleh Allah hingga ia mampu mendapatkan rahasianya, bahkan ia menjadi pelindung bagi Islam karena ilmu yang ia miliki. Namun kemudian pemahamannya keliru hingga akhirnya ia menyebarkan tuduhan kafir di tengah kaum muslimin.
Dan yang lebih bahaya dari itu adalah seseorang yang memiliki sifat demikian, lalu muncul di tengah masyarakat dan memperburuk keadaan, lalu ia mengklaim dirinya sebagai khalifah pengganti Rasulullah. Ini sebuah kejahatan terhadap agama.
Maka janganlah kalian terpedaya dengan isu ini, berhati-hatilah!
Dan peringatkan rekan-rekanmu yang bisa saja terpedaya dengan panggilan-panggilan jihad semacam ini. Peperangan mereka bukanlah sebuah jihad. Tidak ada jihad melawan kaum muslim sendiri. Maka berhati-hatilah!"
-Disadur dari pengajian Arba`in Nawawi pada hari Selasa, 8 Juli 2014, dengan sedikit penyesuaian.
"Apakah sepanjang hidupmu kamu pernah mendengar bahwa seorang khalifah Rasulullah--yang Allah utus menjadi rahmat bagi semesta alam--, seorang khalifah yang menggantikan Rasulullah dengan cara menumpahkan darah? Membunuh tawanan perang? Merampas dan menghancurkan daerah-daerah? Bahkan mereka berbangga memenggal manusia dan mempertontonkannya di video.
Apakah seperti ini khilafah yang menggantikan Rasulullah—yang diutus menjadi rahmat bagi semesta alam--? Ini hanya omong kosong, isu yang akan segera hilang.
Jika benar mereka ingin membela Islam, maka semestinya mereka tidak mengacungkan senjatanya ke arah kaum muslimin. Padahal di dekat mereka ada Israel yang menjajah Palestina. Kita tidak pernah mendengar mereka berkata mengenai Israel. Kita hanya mendengar mereka memberikan ancaman ke Mesir, Jordania, Saudi, Suriah, dan negara-negara lain. Mereka tidak berbicara tentang Israel, padahal musuh kita sebenarnya adalah Zionis, bukan malah saling perang antara sesama muslim.
Saya mengingatkan kalian tentang sebuah hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban bahwa Rasulullah berkata (atau dalam maknanya), “Salah satu hal yang paling saya takutkan dari umatku adalah muncul seseorang yang membaca al-Quran dan mampu mendapatkan keindahan al-Quran, bahkan ia menjadi pelindung bagi Islam, namun kemudian ia mengarahkan senjatanya ke arah saudaranya dan menuduhnya dengan tuduhan kafir....”
Orang itu tidaklah bodoh, ia telah diberikan ilmu tentang al-Quran oleh Allah hingga ia mampu mendapatkan rahasianya, bahkan ia menjadi pelindung bagi Islam karena ilmu yang ia miliki. Namun kemudian pemahamannya keliru hingga akhirnya ia menyebarkan tuduhan kafir di tengah kaum muslimin.
Dan yang lebih bahaya dari itu adalah seseorang yang memiliki sifat demikian, lalu muncul di tengah masyarakat dan memperburuk keadaan, lalu ia mengklaim dirinya sebagai khalifah pengganti Rasulullah. Ini sebuah kejahatan terhadap agama.
Maka janganlah kalian terpedaya dengan isu ini, berhati-hatilah!
Dan peringatkan rekan-rekanmu yang bisa saja terpedaya dengan panggilan-panggilan jihad semacam ini. Peperangan mereka bukanlah sebuah jihad. Tidak ada jihad melawan kaum muslim sendiri. Maka berhati-hatilah!"
-Disadur dari pengajian Arba`in Nawawi pada hari Selasa, 8 Juli 2014, dengan sedikit penyesuaian.