Kecintaan kita terhadap Rasulullah seharusnya melebihi cinta kepada apa saja, termasuk cinta kita kepada diri kita sendiri.
Kita merayakan maulid Nabi adalah salah satu wujud cinta kita kepada
beliau. Hal itu bukanlah berlebihan dalam beragama.
Bagaimana disebut
berlebihan, karena sungguh cinta kita belum mencapai titik terendah
sekalipun?
Jika kita bershalawat sebanyak hembusan nafas kita, itu belum cukup jika dibandingkan dengan baginda yang mulia.
-Syekh Jamal Faruq