03 June 2014

Syaikh Abdussalam Syita

Suatu saat Syaikh Abdussalam Syita -hafidzahullah, ulama besar Aleksandria dan syaikh tarekat Azamiyah ziarah ke makam Rasulullah.

Ketika tiba masanya perpisahan, beliau menangis sesenggukan enggan berpisah dengan sang kekasih dan diam tak bergeming.

Tiba-tiba, Rasulullah muncul dari dalam dengan berkata:
"Jangan sedih wahai Abdissalam, pertolonganku masih tetap untuk Mesir lewat cucuku, Hussein!" (terjemahan page SadahAwliya)
---
Saya teringat saat mengikuti kajian dan majlis zikir beliau di masjid Amr bin Ash Iskandaria: usai pengajian, beliau membagikan buku karangan beliau dan saya sukses mencium telapak tangannya.

Saking berjubelnya orang untuk bersalaman dan memeluk beliau, sulit rasanya menerjang. Lelaki paruh baya yang ada di depan sukses berpelukan, muanaqah (cipika-cipiki) dengan Syaikh. Saat orang itu mundur, langsung diserbu kawan-kawannya dan ganti orang paruh baya itu yang diserbu pelukan dan cium tangan.

Sesaat teringat: Rasulullah berkata: man shofaha man shofahani faqad shofahani. (sesiapa yang besalaman dengan orang yang bersinambung salamannya denganku, ia benar-benar bersalaman denganku).

Dinukil dari pengalaman pribadi Alfan Humaidi ~ Banyuwangi.
FOTO: Syaikh Abdussalam Syita.

Tim website Komunitas Sarkub Mesir.